Tips mencegah Hypothermia
Beberapa
hari belakangan ini, komunitas pendaki gunung Indonesia kembali kehilangan
beberapa anggotanya. Sebagian besar dari mereka meninggal karena kurangnya
persiapan, baik alat maupun bekal. Ataupun kurangnya pengetahuan survival
sehingga jatuh dalam kondisi hypothermia akut. Berikut ini kami sampaikan
tulisan tentang tips mencegah hypothermial. Semoga bermanfaat.
Yang
terpenting dalam kegiatan naik gunung atau kegiatan di luar (outdoor activity)
adalah persiapan dan pengetahuan. Salah satunya mengetahui faktor apa penyebab
hypothermia, gimana mencegah hal itu terjadi, apa aja yang perlu dilakukan dan
juga tindakan apa yang perlu dilakukan kalau mulai merasakan kedinginan.
Berikut
adalah tips mencegah hypothermia di gunung :
1. Usahakan
kalau naik gunung jangan memakai kaos dari katun. Bahan katun jika basah
keringat sulit keringnya. Ini biasanya menyebabkan menggigil kedinginan
walaupun sudah memakai jaket tebal. Sebaiknya memakai bahan sintetis
(polyester/spandex/nylon) yang menyerap keringat dan berlengan panjang. Memang
sih bisa ganti kaos, tapi di gunung yang sering ujan mengeringkan kaos jadi
pekerjaan tersendiri. Ngeringin make api unggun, wah, jangan deh. Kasihan hutan
kita. Cobalah mengurangi konsumsi kayu kecuali itu sangat darurat. Membawa satu
baju tapi tetap kering, akan sangat berbeda hasilnya dengan membawa 3 baju tapi
basah semua.
2. Bawa
bekal yang cukup untuk naik gunung. Bekal praktis seperti coklat batangan,
muesli bar, atau energy booster (seperti gel dengan glukosa, biasanya dipakai
para pesepeda) sangat berguna sebagai cadangan makanan yang ringan dibawa dan
menghasilkan energi lumayan. Juga biasakan mengamati sekitar, jika melewati air
sungai atau daun2an yang kita kenali bisa dimakan kalau kepepet.
Dari kiri ke
kanan : selimut darurat , makanan energi
Bawah :
pisau, kompas, headlamp, biasanya disimpan di ransel bagian atas (gambar
koleksi
pribadi)
3. Menjaga
tubuh tetap kering dan hangat. Salah satunya selalu membawa ponco, bagaimanapun
kondisinya. Kalau punya baju dan jaket tahan air (gore-tex based) juga bisa
(tapi ini mahal di ongkos). Jangan lupa kaos tangan dan kaos kaki. Khusus kaos
kaki bawa ekstra jika perlu.
4. Kalau
jalan sendiri siapkan piranti darurat komunikasi, kalau dengan teman harus
saling menjaga. HP kadang kurang efektif karena tidak ada sinyal. Bawa alat
darurat sinyal seperti peluit atau cermin. Biasakan saling memperhatikan
pendaki lain ketika naik atau turun.
5. Jangan
paksakan jalan terus kalau kelelahan dan kecapaian. Berhenti, pasang tenda
dan buat makanan atau minuman yang cepat dihidangkan, seperti teh manis atau
sup instant. Paksakan walaupun kurang suka, karena makanan adalah sumber energi
untuk tetap jalan. Selain itu, makanan juga membuat tubuh jadi hangat karena
memulai metabolisme tubuh.
6. Bawa
selimut darurat (emergency blanket or space blanket). Ini mungkin sudah ada
di Indonesia. Bentuknya seperti lapisan aluminium foil yang tipis dan dipakai
untuk menyelimuti tubuh. Fungsinya : membuat tubuh tetap hangat, merefleksikan
sinar matahari dan tidak kehujanan. Harganya USD$3.95 sangat ringan. Space
blanket ini hanya bersifat memantulkan panas tubuh. Untuk mendapatkan hasil
maksimal bisa dibawa Bivy Sack yang terbukti lebih baik hasilnya. Bentuknya
seperti selimut plastik, dengan berat sekitar 200gr. Tapi agak mahalan US$33,
ditanggung lebih tahan lama dari space blanket.
7.
Penghangat tubuh sementara (body warmer). Ini semacam plester tubuh
kalau
kedinginan. Biasa dipakai untuk yang melakukan olahraga ektrem di salju (ski,
ice climbing, mountaineering) . Kelemahannya : hanya bisa dipakai sekali saja
dengan durasi 12 jam. Karena bentuknya tipis dan ringan, biasanya diselipkan di
jaket kalau kondisi cuaca dan badan memburuk. Harganya agak mahal, sekitar
US$68 untuk 40 plester. Ada juga yang dijual eceran. Seingat saya di Toko
Outdoor Singapura ada yang jual (atau saya beli di tempat lain, maaf).
Sekali lagi
saya ingatkan dengan alat yang memadai tapi tidak tahu bagaimana menggunakan,
hasilnya juga tidak optimal. Jadi baca dan simak bagaimana melakukan teknik
dasar survival di gunung. Bisa baca, nanya atau dari pengalaman yang terus
diasah.
Categories:
MATERI SHC