Stembayo Hiking Club Yogyakarta official page

Teknik Pemanjatan

          Dalam melakukan pemanjatan harus memperhatikan Management pemanjatan, antara lain :
1.    Orientasi Medan ( pengamatan medan )
Dilakukan dengan pengamatan biasa ( dengan mata ) bisa juga
dengan teropong,sehingga dapat menentukan peralatan yang dibawa.
2.    Penentuan personil
·         Leader
Adalah orang pertama yang naik tebing dan membuat jalur pemanjatan.
·         Belay
Adalah orang yang bertugas membeak up orang yang sedang melakukan pemanjatan apabila pemanjat terjatuh baik dari atas maupun dari bawah tebing.
·         Cleaning
Adalah pemanjat terakhir yang sekaligus membersihkan jalur pemanjatan (melepas pengaman sisip)
3.    Persiapkan peralatan
Yaitu mempersiapkan peralatan yang dibawa oleh seorang pemanjat baik leader maupun second man / belayer, dan setiap alat yang akan di bawa menggunakan satu carabiner dan seluruh personil harus memenuhi peralatan wajib sebelum melakukan pemanjatan.
4.    Persiapan Pemanjatan
      Mengecek ulang kelengkapan peralatan dan safety pemanjatan.
5.    Pemanjatan
                           Pemanjatan dilakukan dengan system pemanjatan Artifisal, dan sport   
                            dan komunikasi yang digunakan
 Adapun komunikasi ketika sedang melakukan pemanjatan.
·         Leader         : Belay on “ ( belayer siap )
·         Belayer        :on belay” ( belayer telah siap )
·         Leader         : “pull” ( kencangkan )
·         Leader         : “slack” ( kendurkan )
·         Leader         : “Rock” ( batu/benda jatuh )
·         Leader         : “off belay”( posisi leader aman,tidak perlu di belay)
·         Belay           : “ belay off
6.    Cleaner
      Sambil melakukan pemanjatan orang terakhir melepas satu per satu
      pengaman pada jalur.
7.    Repling ( turun tebing )
Adalah kegiatan menuruni tebing mengunakan figure of 8 melalui single rope atau double rope.
8.    Activities in ground camp
·         Evaluasi kegiatan pemanjatan dari awal
·         Orientasi Medan ( ormed ) jalur pemanjatan dan check list alat yang digunakan
·         Melepas kembali peralatan yang telah di set (reset)
9.    TOPO
                                TOPO adalah gambar yang menjelaskan segala sesuatu tentang
  kegiatan pemanjatan seperti halnya peta topografi.TOPO berguna
  jika suatu TIM mengadakan presentasi atau untuk disimpan
  sebagai arsip jika suatu saat akan mengadakan pemanjatan pada lokasi   yang sama.

Teknik Belay

a. Belay
          Belay yaitu suatu kegiatan yang di lakukan oleh seorang blayer agar apabila pemanjat jatuh tidak langsung ke ground karena telah terkait antara pemanjat pengaman serta blayer.

b. Hanging Belay
          Hanging belay adalah salah satu cara membelay apabila dalam pemanjatan itu diadakan pitch (tempat beristirahat sementara sebelum top) dimana seseorang membelay pada daerah ketinggian bukan di ground lagi.

Sistem Pemanjatan

         Sistem pemanjatan yang digunakan ada dua yaitu;
          1.  Alpine style
System ini mewajibkan / mengharuskan setiap anggota tim untuk mencapai puncak. sistem ini lebih cepat karena para pemanjat tidak harus kembali ke flying camp karena seluruh peralatan dibawa oleh anggota tim yang sedang melakukan pemanjatan.

          2. Himalayan Style
               Sistem pemanjatan ini sangat lama karena harus menggunakan beberapa flying camp ( pitch ) pada jalur. Keberhasilan dari satu orang dari tim  dianggap sebagai keberhasilan tim. Sistem ini banyak digunakan pada pemanjatan di pegunungan Himalaya sehingga disebut Himalayan Style.




Teknik Pemanjatan

          Teknik pemanjatan ini dibagi menjadi dua macam :
1.    Free Climbing
Pemanjatan tanpa pengaman atau dengan peralatan penuh (chock, piton, friend, dll) tetapi hanya digunakan sebagai pengaman bukan sebagai penambahan ketinggian pemanjatan.
2.    Artifical Climbing
Pemanjatan dengan peralatan penuh ( Chock, Piton, Friend ,Hand Drill, bolt, Hamer, dll ) dan digunakan untuk membantu menambah ketinggian pemanjat.


Peralatan Pemanjatan

                   Peralatan dalam Rock Climbing yang digunakan antara lain :
1.    Tali Cernmantel Dinamis
Adalah tali yang didalamnya ada carn dan dibungkus dengan mantel. Tali ini mempunyai tingkat kelenturan sampai dengan 15% dari beban yang diberikan.

2.    Harnest
Adalah alat bantu yang digunakan untuk mengikat tubuh dan dipasang di Pinggang dan paha.

3.    Carabiner Ovale Srew
Adalah alat pengaman yang berbentuk ovale dapat dikunci dengan srew ditengahnya biasanya digunakan sebagai pengaman yang dihubungkan dari pengaman sisip ke tali tubuh.

4.    Carabiner Delta  Srew
Adalah alat pengaman yang berbentuk delta yang dapat dikunci dengan screw ditengahnya yang digunkanan dengan figure of  8 yang berfungsi untuk membilay dan rappling.

5.    Carabiner Ovale Non srew
Adalah alat pengaman yang berbentuk ovale yang tidak dapat dikunci karena tidak mempunyai srew ditengahnya biasanya sebagi tempat penempatan sling, prusik dan carabiner agar mudah diambil ketika pemanjatan.

6.    Carabiner Spirt/Snap
Adalah alat pengaman yang berbentuk delta yang tidak dapat dikunci karena tidak terdapat  srew ditengahnya biasanya sebagi pengaman yang digunakan pada cowstail dan ranner.

7.    Chock
Berfungsi sebagai pengaman sisip pada celah bebatuan atau lubang batu. Chok dibedakan menjadi dua:
·         Stopper
Terbuat dari baja dan berbentuk limas yang membesar pada salah satu ujungnya.

·         Hexantric
Terbuat dari baja yang berbentuk segi anam memanjang.
8.    Friend
Pengaman sisip yang cara kerjanya ialah kepingan pada friend akan menekan keluar jika dalam keadaan terjepit dan terkena beban.
Friend ada dua jenis yaitu :
·         Friend Flaksibel
Adalah yang memiliki tangkai yang flaksibel yang biasanya tebuat dari sling baja pada tangkainya atau tuasnya.
·         Friend Non Flasibel
Friend ini pada tangkainya tebuat dari alumunium yang keras dan kaku dan tidak lentur.


9.    Piton
Berfungsi sebagai pengaman sisip yang pemakainanya denan memasukan pada celah/cacat batuan tebing dengan bantuan hammer. Piton dibedakan menjadi tiga yaitu;
·         Blade
Adalah pengaman sisip yang terbuat dari baja tipis yang biasanya disalah satu ujungnya menirus dan satu unujgnya lagi mepunyai lope

·         Trhe Angle
Adalah pengaman sisip yang berbentuk segitiga yang mempunyai lope di satu ujungnya dan biasanya dipakai pada krek/rekahan batu.

·          Lost Row
Adalah pengaman sisip yang terbuat dari baja yang biasanya disalah satu ujungnya menirus dan satu unujgnya lagi membunyai lope.
10.  Hammer
Berfungsi untuk membantu memasang atau melepas pengaman terutama
piton.
11.  Webbing
Adalah alat bantu yang digunakan untuk pembuatan sling, memperpanjang runner, tali transfer atau pembuatan harnes

12.  Figure
Adalah alat bantu untuk turun (rappling) yang berbentuk seperti angka delapan dengan menggunakan tali atau rapellin.

13.  Chalk Bag
Berfungsi sebagi tempat Magnesium ( MG)  yang biasanya diletakan dibelakang badan pemanjat dengan cara diikat.

14.  Prusik
        Adalah carnmantel yang bediameter kecil yang di sambung dengan simpul  yang berfungsi sebagai tali pengaman yang dipasang pada pengaman isip atau dapat digunakan sebagai cowstail.

15.  Sling
Adalah webbing yang disambung dengan simpul yang berfungsi sebagai tali pengaman yang dipasang pada pengan sisip.

16.  Rompi
Adalah alat bantu yang dipasang pada bahu/badan dan berfungsi sebagai alat peletakan alat-alat pemanjatan yang terdapat banyak lope/lubang gantungan.

17.  Sepatu Panjat
Adalah alat bantu  yang berfungsi untuk melindungi kaki dan mempermudah  ketika pemanjatan, sepatu ini berukuran lebih kecil dari ukuran kaki kita.

18.  Sky Hook
Adalah alat pengaman yang berfungsi sebagai pengaman sementara untuk beristirahat dilintasan yang dipasang pada harness bagian depan.

19.  Runner
Adalah pengaman yang terdiri dari carabiner spirit dan hairlope ditengahnya berfungsi sebagai pengaman yang dipasang pada ancor yang telah tertanam pada lintsan pemanjatan,biasanya digunakanuntuk pemanjatan sport

20.  Helm
Alat bantu untuk melindungi kepala dari reruntuhan tebing atau jatuan batu

21.  Choker
Berfungsi sebagai alat bantu untuk pembuka pengaman chock stopper,hexsa, dan piton

22.  Jummar
Adalah alat bantu untuk naik (asscanding), yang dapat digunaka sebagai rescue ketika pemanjat kesulitan untuk menaiki tebing.

            23. Croll Basic
Adalah alat bantu untuk naik (asscanding), yang dapat digunaka sebagai     
 rescue ketika pemanjat kesulitan untuk menaiki tebing.

            24. Pulley
                  Adalah alat bantu yang terdapat roda ditengahnya yang biasa digunakan      
      untuk transfer dengan menggunakan carnmantel dan rescue.


Tali-Temali

            Tali yang digunakan dalam kegiatan Rock climbing adalah jenis carnmantel dinamis.
Adapun etika penggunaan tali adalah sebagai berikut:
1. Penggunaan tali harus sesuai fungsinya.
2. Jangan menginjak tali, ataupun memberi beban pada saat disimpan, juga jangan membawa tali dengan diseret.
3.Memberikan alas pada tali saat penggunaan dilapangan, hindarilah dari pengikisan dan simpan pada posisi tergantung, pada saat tali tidak dipergunakan.
4.Jauhkan tali dari sumber panas dan usahakan kondisi tetap dalam keadaan kering.
5. Selalu periksa tali, terutama pada saat terjadi musibah kecelakaan dengan tali tersebut atau beberapa kali setelah latihan.


Pengetahuan Tentang Simpul

Pada dasarnya banyak sekali simpul yang ada, namun yang sering digunakan   
dalam kegiatan Rock Climbing diantaranya adalah:

2.7.1.1 Simpul hidup / pita
Digunakan untuk mengikat tali pada tiang. Juga biasa digunakan untuk menyambung webbing.

2.7.1.2 Simpul nelayan (fisherman)
Digunakan untuk mengikat dua utas tali yang sama besar dan sebagai beak up.

2.7.1.3 Simpul pangkal
Digunakan untuk mengikat tali ada tiang. Juga bisa digunakan sebagai tambatan.

2.7.1.4 Simpul jangkar
Berfungsi untuk memasang prusik / sling pada pengaman yang telah terpasang, untuk penambatan pada anchor (lubag tembus, pohon / akar, piton, chock, dll).

2.7.1.5 Simpul delapan
Sering digunakan dalam panjat tebing, karena aman, mudah dibuat dan dibuka.

2.7.1.6 Simpul prusik
Berfungsi untuk ascending jika tidak ada jumar, bersifat menjepit tali utama bila mendapat tekanan dan mudah dibuka jika tidak mendapat tekanan.

2.7.1.7 Simpul sembilan

Fungsinya sama seperti simpul delapan. Hanya saja kekurangannya boros tali dan susah dilepas.

ini gambare,,, dari pada tak upload satu satu, emdning langsung gini

Categories:

Leave a Reply