Stembayo Hiking Club Yogyakarta official page








Kemampuan memperkirakan cuaca sangatlah penting untuk diketahui. Karena dalam situasi Survival ini bisa berarti menentukan hidup dan mati.
Saat kita membawa Barometer maka dengan mudah kita akan bisa memperkirakan cuaca, karena barometer mengukur tekanan udara. Jika tiba tiba tekanan udara yang ditunjukkan barometer turun dengan drastis itu menandakan akan turun hujan dan angin kencang.
LOGIKA :
a. Selalu ingat bahwa angin adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan tinggi menuju daerah bertekanan rendah.
b. Ingat juga bahwa suhu dan tekanan berbanding terbalik.
c. Kelembaban adalah jumlah uap air di udara.
d. Kelembaban dan tekanan berbanding lurus.
Saat suhu tinggi, maka udara memuai dan udara yang muai menjadi ringan akan naik ke atas sehingga tekanan udara akan berkurang (menjadi rendah) maka kelembaban juga akan turun. Inilah kenapa saat akan turun hujan, udara terasa panas dan gerah (sumuk ; Bahasa Jawa).
Sebaliknya derah bersuhu rendah memiliki tekanan yang tinggi karena udara padat dan kelembaban juga tinggi karena uap air yang banyak di udara. Ini sebabnya angin yang bertiup sebelum hujan terasa dingin dan berbau air. Kalau angin yang bertiup terasa dingin dan hidung mencium bau uap air, maka kemungkinan besar sebentar kemudian akan turun hujan. Ini juga bisa jadi indicator cuaca bagi yang hidungnya cukup peka.
Udara yang mengalir dari daerah tekanan tinggi mengandung uap air yang banyak. Uap air yang ter-kondensasi membentuk awan hingga sampai pada titik jenuh dan berat yang cukup maka awan tersebut akan berubah jadi butiran air dan turun menjadi hujan.
Jika kita tidak membawa barometer, maka kita dapat menggunakan tanda tanda alam untuk memperkirakan cuaca. Tanda tanda tersebut diantaranya :
1. LANGIT MERAH
Jika pagi hari langit merah dan redup, pertanda akan turun hujan dan mungkin disertai angin kencang. Jika langit merah pada sore hari maka cuaca akan cerah.
Penjelasan : Arus udara Jetstream bergerak dari barat ke timur. Saat kita melihat ke timur ke arah matahari terbit dan langit berwarna merah, ini disebabkan karena sebuah system bertekanan tinggi dengan udara yang kering membawa partikel debu naik ke angkasa sehingga menimbulkan warna merah. Jika ini yang kita lihat maka berarti udara yang kering sudah melewati kita dan di belakangnya selalu diikuti sebuah sistem bertekanan rendah yang kaya dengan uap air yang sedang menuju ke arah kita. Demikian sebaliknya jika saat memandang ke barat, ke arah matahari tenggelam dan langit terlihat memerah, maka ini berarti sistem bertekanan rendah yang kaya uap air sudah melewati kita dan di belakangnya diikuti sistem bertekanan tinggi yang mengandung udara kering sedang menuju ke arah kita.
2. ASAP
Lihat asap dari api unggun, jika asapnya lurus ke atas, maka cuaca akan cerah. Namun jika asapnya lurus ke atas kemudian pada ketinggian tertentu menyebar, berarti besar kemungkinan hujan dan angin akan datang. Namun jika asapnya ngga naik ke atas tapi menyebar maka kemungkinan akan ada badai.
Penjelasan : Asap yang naik lurus ke atas ini indicator daerah di mana anda berada bertekanan tinggi, sedangkan asap yang naik sampai ketinggian tertentu lalu menyebar dan turun lagi menandakan tekanan udara rendah menandakan hujan dan angin menuju ke arah anda, sedangkan asap yang tidak naik tapi malah menyebar ini menandakan tekanan sangat rendah dan badai sedang menuju ke arah anda.
3. BAU
Tutup mata anda dan tariklah nafas dalam sambil dirasakan. Jika udara tercium bau seperti compos maka kemungkinan hujan sedang menuju ke arah anda.
Penjelasan : Tumbuhan melepaskan sampah metabolismenya ke udara saat udara bertekanan rendah.



sumber : F.K.P.P.A D.I.Y

Categories:

Leave a Reply